Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)
[1] adalah nama yang diberikan kepada 
sistem operasi komputer 
bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan 
perangkat lunak bebas dan 
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, 
kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
[2]
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh 
Linus Torvalds. Sistemnya, 
peralatan sistem dan 
pustakanya umumnya berasal dari 
sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh 
Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya 
nama alternatif GNU/Linux.
[3]
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di 
server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti 
Intel, 
Dell, 
Hewlett-Packard, 
IBM, 
Novell, 
Oracle Corporation, 
Red Hat, dan 
Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis 
perangkat keras komputer, termasuk 
komputer desktop, 
superkomputer,
[4], dan 
sistem benam seperti 
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (
PlayStation 2, 
PlayStation 3 dan 
XBox[5]), 
telepon genggam dan 
router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (
vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX 
tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti 
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (
opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah 
distribusi Linux (
Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti 
server web, 
bahasa pemrograman, 
basisdata, 
tampilan desktop (
desktop environment) seperti 
GNOME,
KDE dan 
Xfce juga memiliki 
paket aplikasi perkantoran (
office suite) seperti 
OpenOffice.org, 
KOffice, 
Abiword, 
Gnumeric dan 
LibreOffice.
Sejarah
Sistem operasi 
Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 
1960-an dan pertama kali dirilis pada 
1970.
 Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya
 dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh 
institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat 
Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah 
Linus Torvalds
 di patok oleh seekor Pinguin dan demam selama berhari-hari. Ia berfikir
 bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi 
barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux 
yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil 
menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada 
1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas 
perangkat lunak bebas.
[6] Tahun 1985, 
Richard Stallman mendirikan 
Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan 
Lisensi Publik Umum GNU (
GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, 
kompiler, 
penyunting teks, 
shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 
1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti 
device driver, 
jurik dan 
kernel masih belum selesai pada saat itu.
[7]
 Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada
 saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya 
sendiri.
[8]
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh 
Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya 
Operating Systems: Design and Implementation.
 Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian 
ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya 
termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh 
Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 
16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 
32-bit dari arsitektur 
Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di 
Universitas Helsinki.
[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi 
kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di 
Usenet,
 mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia 
mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan 
monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat 
portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".
[10]
 Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem 
operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan 
kepada model 
mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah 
debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.
[10]
Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari 
sistem benam[11] sampai 
superkomputer,
[12] dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi 
server web dengan aplikasi 
LAMP-nya yang populer.
[13]
 Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara 
Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung 
pengembangan komponen 
GNU.
 Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen 
non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, 
komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam 
bentuk 
distribusi Linux.
Pengucapan
Pada tahun 
1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata 
Linux:
| “ | 'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt.
 Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya 
menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa 
adanya... linus' minix menjadi linux. | ” | 
Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.
[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 
Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.
[16]
Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai 
[ˈlɪnʊks] atau 
[ˈlɪnəks].
Desain
Linux merupakan 
sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 
1970-an hingga 
1980-an. Linux menggunakan sebuah 
kernel monolitik, 
kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, 
periferal dan pengaksesan 
sistem berkas. 
Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. 
Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan 
shell dan 
peralatan-peralatan
 yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas 
kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap 
dengan sebuah 
antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas 
X Window System.
Antarmuka pengguna
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih 
antarmuka baris perintah (
command line interface atau CLI) berbasis teks, 
antarmuka pengguna grafis (
graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi 
desktop).
Pada komputer meja, 
GNOME, 
KDE dan 
Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,
[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas 
X Window System (X), yang menyediakan 
transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain memiliki 
X window manager seperti 
FVWM, 
Enlightenment, 
Fluxbox, 
Icewm dan 
Window Maker.
 Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan 
dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem 
jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah 
antarmuka baris perintah lewat sebuah 
shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah 
distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan 
peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki 
monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti 
SSH atau 
telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU 
Userland,
 menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada 
lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan 
menyediakan 
komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program 
emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Pengembangan
 
Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi 
bertipe Unix
 menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan 
disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak
 bebas seperti halnya 
Unix atau 
Minix.
 
 
 
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada 
kernel Linux dan komponen-komponennya yang 
bebas dan 
terbuka.
 Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, 
walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. 
Beberapa lisensi perangkat lunak 
bebas dan 
sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip 
copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian 
copyleft harus juga merupakan 
copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, 
GNU GPL, adalah sebuah bentuk 
copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari 
proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar 
POSIX,
[18] SUS,
[19] ISO dan 
ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
[20]
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam 
bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, 
dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit 
mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan 
untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan 
menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang 
dinamakan 
distribusi Linux.
Sebuah 
distribusi Linux,
 yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan 
untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan 
memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. 
Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi 
sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat 
lunak sistem dan 
aplikasi
 dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang 
untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga 
bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux 
bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi
 secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.
Komunitas
 
Sebuah sesi baris perintah menggunakan 
bash.
 
 
 
Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. 
Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri 
dengan dasar kesukarelaan. 
Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang 
Red Hat lakukan dengan 
Fedora.
Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama 
Kelompok Pengguna Linux (
Linux Users Group
 atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi,
 pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara 
gratis. Ada banyak juga komunitas 
Internet
 yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. 
Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang 
memiliki ruang percakapan 
IRC atau 
newsgroup. 
Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: 
LinuxQuestions.org dan forum 
Gentoo. Distribusi Linux memiliki 
milis dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. 
Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu 
Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. 
Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. 
Groklaw
 memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak 
artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan 
GNU dalam 
proyek GNU. 
Majalah Linux cetakan umumnya memiliki 
cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.
[21][22]
Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa 
perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, 
dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini 
termasuk 
Dell, 
IBM, 
HP, 
Sun Microsystems, 
Novell, dan 
Red Hat.
 Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit 
mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor 
individual dapat dilihat sebagai suatu 
simbiosis.
 Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan 
mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna 
kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari 
distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket 
tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau 
untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain 
adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan 
perangkat keras.
Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak 
bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam 
GNU toolchain, yang terdiri atas 
GNU Compiler Collection (GCC) dan 
GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk 
Ada, 
C, 
C++, 
Java, dan 
Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator 
tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah 
Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk 
Perl, 
Ruby, 
Python dan 
bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah 
C# dengan proyek 
Mono yang disponsori oleh 
Novell, dan 
Scheme. Sejumlah 
Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (
HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti 
Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah 
GNOME dan 
KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan 
GTK+ dan 
Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk 
Integrated development environment terdapat 
Anjuta, 
Code::Blocks, 
Eclipse, 
KDevelop, 
Lazarus, 
MonoDevelop, 
NetBeans, dan 
Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah 
Vim dan 
Emacs.
[23]
Penggunaan
Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di 
komputer meja dan 
peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan 
arsitektur komputer, 
sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan 
aplikasi waktu nyata, atau lingkungan 
desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya 
perangkat lunak bebas.
 Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif 
dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler 
untuk penggunaan secara umum.
[24]
Linux adalah sistem operasi yang di-
porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk 
mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam 
arsitektur komputer antara lain di perangkat 
hand-held iPAQ berbasis ARM, 
komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa 
telepon bergerak hingga 
superkomputer.
[25] Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. 
Fork kernel 
ELKS dapat dijalankan di 
mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau 
Intel 80286, sementara 
fork kernel 
µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah 
unit manajemen memori.
Komputer meja
Walaupun masih terdapat kekurangan dalam hal 
porting Linux untuk beberapa perangkat lunak 
Mac OS X dan 
Microsoft Windows untuk domain seperti 
desktop publishing[26] dan 
audio profesional,
[27][28][29] aplikasi yang secara kasar sama dengan aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.
[30]
Kebanyakan 
distribusi Linux menyediakan sebuah program untuk melihat daftar ribuan 
perangkat lunak bebas
 yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang 
spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan 
satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak 
ada seorangpun yang menambahkan 
virus atau 
spyware ke program-program tersebut.
Banyak 
perangkat lunak bebas yang populer di 
Windows seperti 
Pidgin, 
Mozilla Firefox, 
OpenOffice.org dan 
GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga semakin bertambah
[31] seperti 
Adobe Flash Player, 
Acrobat Reader, 
Matlab, 
Nero Burning ROM, 
Opera, 
RealPlayer, dan 
Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti 
AutoDesk Maya, Softimage XSI dan 
Apple Shake. 
CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek sumber terbuka 
Wine yang dapat menjalankan versi lama dari 
Microsoft Office dan 
Adobe Photoshop. 
Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan
[32][33]
Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan 
GNU General Public License
 (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang 
mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan semua 
modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama. 
Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL 
sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”
[34] Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan 
GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem 
X Window System menggunakan 
MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan 
memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 
ke GPL versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan 
alasan beberapa ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut 
melarang penggunaan perangkat lunak dalam 
manajemen hak digital (Inggris: 
Digital rights management).
[35][36]
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap 
Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa 
distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma 
model biaya konstruktif (Inggris:
Constructive Cost Model),
 penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu 
kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut 
penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut 
dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat 
lunak tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 
1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk 
dikembangkan di Amerika Serikat.
[37]
Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan 
bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti 
C++, 
Assembly, 
Perl, 
Python, 
Fortran,
 dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode 
dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas
 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
[37]
Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0.
[38]
 Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan 
penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan 
sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak 
tertutup.
Di Amerika Serikat, 
Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi 
komputer
 bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan 
setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R 
Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor Linux dan 
megklaim trademark 
Linux adalah hakmiliknya serta meminta royalti
 sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar 
trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi 
trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.
Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai 
distro)
 yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing 
disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di 
samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di 
komputer (
installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (
shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (
libraries), 
kompilator, dan 
penyunting
 (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang
 bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem 
ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti 
dari 
BSD dan sistem grafik-X (
X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :
Aplikasi sistem operasi Linux
Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri 
konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi 
dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut 
hacker atau 
geek. Namun 
stereotipe
 ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan
 makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang 
cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, 
seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer 
dalam pasaran komputer 
desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server 
LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai 
sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti 
simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di 
Negara-negara berkembang.
Dengan lingkungan 
desktop seperti 
KDE dan 
GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai 
Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada 
antarmuka baris teks
 seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat 
ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada 
utilitas komersil.
Pasar serta kemudahan pemakaian
Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang
 digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah 
digunakan (
user-friendly),
 dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam 
aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya 
sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak 
kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux 
dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam 
pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding 
Windows atau 
Macintosh
 masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen 
komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut 
Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002 
adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar 
Komputer pribadi.
Bagi mereka yang terbiasa menggunakan Windows atau 
Macintosh,
 Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan karena perbedaan 
dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna perlu 
mengganti program yang sering mereka gunakan dengan program lain sebagai
 pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau 
pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain 
adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi 
mereka yang biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan 
Windows). Selain itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan 
sistem operasi Windows siap pakai (
preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas 
yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan 
penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam 
situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangi karena hanya 
aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta administrasi dan 
konfigurasi komputer (
administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. 
Relevantive
 (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset
 lembaga tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat 
kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan 
menggunakan komputer meja adalah 
hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (
Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.
Linux juga sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak 
dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada 
lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain
 (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi 
Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan 
vendor program.
Instalasi
Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi 
pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. 
Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan 
komputer pribadi besar, komputer terpasang (
built up)
 dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain 
itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (
boot) secara langsung dari cakram optik (
CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (
hard disk); hal ini dikenal dengan istilah 
Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah 
Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/
Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya. 
ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari 
Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk proses 
boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.
Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa 
suite, yaitu dimana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar 
MP3, 
Office Suite, dan pengolah gambar.
Konfigurasi
Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di 
direktori /etc.
 Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME 
System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati 
demikian, baris perintah (
command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.
Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui 
peer(dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/
KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, 
IRC, 
newsgroup dan 
mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG, 
Linux User Group)
 telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal, 
pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini 
tergabung dalam 
KPLI daerah seperti 
KPLI Jakarta, 
KPLI Bandung, 
KPLI NTB, 
KPLI Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.
Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat diperoleh di 
Linux User Group (LUG) Indonesia atau 
http://linux.or.id atau 
http://www.infolinux.or.id
Dukungan komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model
 bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga 
sudah tersedia.
Skala usaha pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) 
Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta
 baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model 
biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu 
pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan 
dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08
 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain 
digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, 
Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari 
total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini 
menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang 
tidak terkandung dalam Kernel Linux.
"GNU/Linux"
Lihat 
Kontroversi Penamaan GNU/Linux
GNU adalah singkatan dari 
GNU's 
Not 
Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - 
tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam 
perspektif pengguna - 
Richard Stallman dari 
GNU/
FSF
 memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut 
sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek 
Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".
Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO vs IBM Pada Maret 2003 
Grup SCO (SCOG - 
SCO Group) telah mengeluarkan gugatan terhadap 
IBM
 yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar bahan 
intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini 
merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. 
Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan 
lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan
 memberi ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok 
SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan 
pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux 
selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh 
Kelompok SCO terhadap 
Novell, 
DaimlerChrysler, dan 
AutoZone, selain gugatan balik oleh 
Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.
Lihat pula
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Linux